MAKALAH
BAHASA ARAB
"فـعـل المـضــارِع"
Ninik Nur’afiyah, S.Hum., M.PdI.
Kelompok II
Hanik Masruhah
M. David Marzuki
M. Nurul Huda
Rif’atin Aprilia
EKONOMI SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2014/2015
ﺗﻘﺪﻳﻢ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﷲ ﺍﻟﺬﻱ ﺍﻧﺰﻝ ﺍﻟﻗﺮﺁﻥ ﻋﺭﺑﻴﺎ ﻣﺒﻴﻨﺎ
ﻟﻌﻠﻜﻢ ﺗﻌﻘﻠﻮﻥ ، ﻭﺍﻟﺼﻼﺓﻭﺍﻟﺴﻼﻡ
ﻋﻠﻰﺳﻴﺪوﻟﺪﻋﺪﻧﺎﻥ،
ﻣﺤﻤﺪﺍﻟﺬﻱ ﺃﺭﺷﺪﻧﺎﺇﻟﻰ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥﻭﺍﻹﺳﻼﻡﻭﺍﻹﺣﺴﺎﻥ، وﻋﻠﻰ
ﺁﻟﻪ
ﻭﺍﺻﺤﺎﺑﻪ ﺃﻫﻞﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻌﺮﻓﺎﻥ، ﻭﺑﻌﺪ.
ﻓﻤﻦﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﺃﻥﺍﻟﻠﻐﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻫﻲﻟﻐﺔﺍﻟﻘﺮﺁﻥﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚﻭﺍﻟﺤﻀﺎﺭﺓ
ﻭﺍﻻﺗﺼﺎﻝ
ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻲ.
ﻭﻫﺬﺍ ﻳﺮﻣﺰ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻳﺘﺤﺎﺟﻮﻥ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻐﺔ
ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻓﻲﻛﻞﻭﻗﺖ ﻭﺣﻴﻦﻭﻻﺳﻴﹽﻤﺎﻃﻠﺒﺔ ﺍﻟﺠﺎﻣﻌﺔ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ، ﻭﻛﻠﻤﺎﻛﺎﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺃﻛﺜﺮﺗﻤﺴﻜﺎﺑﺪﻳﻨﻪ
ﻛﺎﻥ ﺃﻛﺜﺮﺣﺮﺻﺎ ﻋﻠﻰﺗﻌﻠﻢﺍﻟﻠﻐﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ.
ﻻﻣﻮﻧﺠﺎﻥ، 3 ﻧﻮﻓﻤﺒﺮ ٢۰۱٤ ﻡ
|
|
ﻛﺎﺗﺐ
|
ﺍﻟﻤﺤﺘﻮﻳﺎﺕ
۱
............................................................................................ ﺗﻐﻄﻴﺔﺍﻟﺼﻔﺤﺔ
۲................................................................................................... ﺗﻘﺪﻳﻢ
۳............................................................................................... ﺍﻟﻤﺤﺘﻮﻳﺎﺕ
٤.................................................................................................. ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ
٦................................................................................................ ﺍﻟﻤﻔﺮﺩﺍﺕ
٧................................................................................................... ﻣﻌﻨﻰ
٩............................................................................................. ﻓﻌﻞﺍﻟﻤﻀﺎﺭﻉ
١١................................................................................................ ﺗﻐﻄﻴﺔ
١٢............................................................................................. ﺑﺒﻠﻴﻮﻏﺮﺍﻓﻴﺎ
ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ
أُسْرَةٌ مُسْلِمَةٌ
قَالَ يَاسِرٌ لِوَلِدِهِ عَمّار : يَا عَمَّارَ
إنَّ شَيْئاً يُحَدِّثُنِي أَنَّ دَعْوَةَ هَذَا النَّبِيِّ حَقٌّ وَ يَدْعُونِي
إِلَى أَنْ أَقوامَ إِلَيْهِ وَ أُؤمِنَ بِهِ، فَقَالَ عَمّار : وَ أَنَا كَذَلِكَ
يَا أَبِي، أُرِيْدُ أَنْ أَذْهَبَ إِلَى هَذَا النَّبِيِّ وَ أَدْخُلَ فِي هَذَا
الدِّيْن ، وَ صَاحَت اُمُّ عَمّار : خُذُوْنِي مَعَكُمَا ، فَقَدْ كَرِهْتُ
عِبَادَةَ هَذِهِ الأَحْجَار.
ذَهَبَ الأَبُ وَالأُمُّ وَالابْنُ إِلَى
رَسُولِ اللهِ ( ص ) وَ أَعْلَنُوْا إِسْلاَمَهُمْ . كَانَتْ أُسْرَةٌ يَاسِر
شُجَاعَةً، فَهِيَ لاَ تَخَافُ إِلاَّ اللهَ وَ قَدْ أَظْهَرُوْا إِسْلَامَهُمْ
أَمَامَ الكُفّارِ دُوْنَ خَوْفٍ .
غَضِبَ المُشْرِكُوْنَ لَمَّا عَلِمُوْا
بِإِسْلَامِ عَمَّارٍ وَوَالِدِهِ وَ أُمِّهِ سُمَيَّةَ ، فَأَخَذَهُمْ إِلَى
الصَّحْرَاءِ وَ قَيَّدُوْهُمْ ثُمَّ تَرَكُوْهُمْ لِلشَّمْشِ الحَارَّةِ وَ
جَعَلُوْا يَضْرِبُوْنَهُمْ وَ يَسْخَرُوْنَ مِنْهُمْ.
لَقَدْ صَبَرَ آلُ يَاسِرٍ عَلَى العَذَابِ
صَبَرًا جَمِيْلاً وَ عِنْدَمَا مَرَّ بِهِمِ الرَّسُوْلُ ( ص ) وَ هُمْ فِي
تِلْكَ الحَالَةِ قَالَ لَهُمْ ( صَبْرًا آلَ يَاسِرِ....فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ
الجَنَّة ) .
اِشْتَدَّ عَذَابُ المُشْرِكِيْنَ بِآلِ يَاسِرٍ
وَ لَكِنَّهُمْ تَحَمَّلُوْا ذَلِكَ العَذَابَ فِي شَجَاعَةٍ وَ صَبْرٍ وَ لَمْ
يَعُوْدُوْا إِلَى عِبَادَةِ الأَصْنَامِ أَبَدًا.
جَاءَهُمْ أَبُوْ جَهْلٍ ذَاتَ يَوْمٍ وَطَلَبَ
مِنْهُمْ أَنْ يَتْرَكُوْا دِيْنَ مُحَمَّدٍ وَأَنْ يَعُوْدُوْا إِلَى دِيْنِ
الآبَاءِ، فَرَفَضَ آلُ يَاسِرٍ العَوْدَةَ إِلَى دِيْنِ الآبَاءِ، فَأَخَذَ
أَبُوْ جَهْلٍ حَربَتَهُ وَرَمَى بِهَا سُمَيَّةَ، فَسَقَطَتْ عَلَى الأَرْضِ
مَيِّتَةً وَكَانَتْ بِذَلِكَ أَوَّلَ شَهِيْدَةٍ فِي الإِسْلَامِ.
بَعْدَ اسْتِشْهَادِ سُمَيَّةِ بِقَلِيْلٍ،
لَحِقَ بِهَا زَوْجُهَا يَاسِرٌ، فَقَدْ مَاتَ مِنْ كَثْرَةِ الْعَذَابِ، أَمَّا
وَلَدُهُمَا عَمَّارُ، فَقَدْ هَاجَرَ إِلَى المَدِيْنَةِ، حَيْثُ اشْتَرَكَ فِي
بِنَاءِ المَسْجِدِ النَّبَوِيِّ بِالمَدِيْنَةِ المُنَوَّرَةِ. كَمَا اشْتَرَكَ
فِي حَرَبِ المُرْتَدِّيْنَ فِي خِلَافَةِ أَبِي بَكْرٍ، وَقَدِ اخْتَارَهُ عُمَرُ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أمِيْرًا عَلَى مَدِيْنَةِ الكوفَةِ، فِي خِلَافَتِهِ فَكَانَ
حَاكِمًا عَادِلًا.
ﺍﻟﻤﻔﺮﺩﺍﺕ
Dakwah
|
دَعْوَةَ
|
Anak
|
ولد
|
|
Pergi
|
ذَهَبَ
|
Haq
|
حَقٌّ
|
|
Masuk
|
دخلَ
|
Keluarga
|
أُسْرَةٌ
|
|
Sabar
|
صَبَرَ
|
Turut serta
|
اشْتَرَكَ
|
|
Sesudah
|
بَعْدَ
|
Berani
|
شجاعة
|
|
Takut / khawatir
|
خَوْف
|
Datang
|
جَاءَ
|
|
Ayah / Bapak
|
والد
|
Agama
|
دِيْن
|
|
Keluarga
|
آل
|
Di depan
|
أمَامَ
|
|
Bumi
|
الأَرْض
|
Marah
|
غَضب
|
|
Gugur/rebah /jatuh
|
سَقَطَ
|
Enggan / menolak
|
رَفْضٌ
|
|
Memanah
|
رَمَى
|
Pengukuhan
|
اِشْتَدَّ
|
|
Mati
|
مَاتَ
|
Perang
|
حَرَبَ
|
|
Suatu hari
|
ذَاتَ
يَوْمٍ
|
Di manapun
|
حَيْثُ
|
|
Memilih
|
اخْتَارَ
|
Patung / berhala
|
الأَصْنَامِ
|
ﻣﻌﻨﻰ
Keluarga
Muslim
Yasir berkata kepada anaknya Ammar : wahai Ammar, sesungguhnya berita yg
disampaikan nabi kepada kaumnya untuk
keselamatan adalah benar
adanya. Lalu Ammar berkata : dan saya juga demikian wahai ayahku, saya ingin
pergi menemui nabi dan memeluk agama islam. Dan ibu ‘Ammar berteriak: bawalah
aku bersama kalian, sungguh saya benci menyembah berhala-berhala ini.
Ayah, ibu beserta anaknya itu pergi menemui Rasulullah SAW. untuk menyatakan
keislaman mereka. Keluarga yasir adalah keluarga yang berani, mereka tidak
takut apapun kecuali kepada Allah dan sungguh sangat jelas keislaman mereka
didepan orang-orang kafir tanpa adanya rasa takut.
Orang-orang musyrik marah tatkala mereka mengetahui keislaman Ammar dan
ayahnya beserta Sumayyah ibunya, maka dibawalah mereka (yasir sekeluarga) ke
padang pasir yang sangat panas, mereka dirantai lalu dipukul dan
diperolok-olok.
Keluarga Yasir
menghadapi siksaan tersebut dengan kesabaran yang luar biasa, dan tatkala
rasulullah berjalan mengunjungi tempat peristiwa tersebut, Rasulullah bersabda ((Bersabarlah,
wahai keluarga Yasir, sesungguhnya tempat yang telah dijanjikan bagi kalian
adalah surga)).
Telah dilakukan pengukuhan siksaan
orang-orang musyrik terhadap keluarga
Yasir, akan tetapi mereka menanggung semua siksaan itu dengan keberanian dan
kesabaran dan tidak berpaling menyembah berhala.
Suatu hari datanglah Abu Jahal dan menawarkan kepada mereka antara
meninggalkan agama muhammad atau berpaling ke agama nenek moyang. Keluarga
Yasir menolak untuk berpaling ke agama nenek moyang, maka Abu Jahal mengambil
tombak dan ditusukkan ke Sumayyah, maka mayatnya rebah diatas tanah dan dialah
yang pertama kali syahid dalam islam.
Tidak lama setelah syahidnya Sumayyah, disusul oleh Yasir suaminya, sungguh
kematian dari kebanyakan siksa. Adapun anak mereka Ammar, hijrah ke madinah, dia
ikut serta dalam pembangunan masjid nabawi di Madina Al-Munawwarah. Pada masa
kekhalifahan Abu Bakar, dia turut serta dalam memerangi orang-orang murtad. Dan
Umar r.a memilihnya sebagai pemimpin negeri kufah, dalam kepemimpinannya ia
adalah seorang hakim yang adil.
فـعـل المـضــارِع
Fi’il Mudhari’ adalah fiil yang
menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense) atau yang
akan terjadi (future tense).
Contoh : يَشْـهَدُ - يَذْهَـبُ
Ciri /
tandanya
dari fi’il mudhari’ antara lain :
1.
Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ا,ن,ي,ت (اَنَيْتُ) yang disebut huruf mudhara’ah.
Huruf
|
Contoh
|
Huruf
|
Contoh
|
ا
|
أذْهَـبُ
|
ي
|
يَذْهَـبُ, يَذْهَبَـانِ,
يَذْهَبُــونَ
|
ن
|
نَذْهَـبُ
|
ت
|
تَذْهَـبُ, تَذْهَبَــانِ,
تَذْهِبْــنَ
|
2.
Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa سَوْفَ contoh: سَيَشْـهَدُ, سَوْفَ يَشْـهَدُ
3.
Dapat dimasuki huruf/’amil nashob ﻟﻦ
Contoh : ﻟﻦﻳﻜﺘﺒﻮﺍ - ﻟﻦﻳﻜﺘﺒﺎ - ﻟﻦﻳﻜﺘﺐﹶ
4.
Dapat dimasuki huruf jazem lam ﻟﻢ
Contoh : ﻟﻢ ﻳﻜﺘﺒﻮﺍ - ﻟﻡ ﻳﻜﺘﺒﺎ - ﻟﻡ ﻳﻜﺘﺐْ
5.
Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak)
Contoh : لاَ ﻳﻜﺘﺒﻮﺍ – لاَ ﻳﻜﺘﺒﺎ - لاَ ﻳﻜﺘﺐْ
Baik Fi’il Madhy maupun Fi’il
mudhari’ senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis dhamir dari
fa’il atau pelaku pekerjaan itu. Untuk fi’il madhi, perubahan bentuknya di
akhir kata, sedangkan untuk fiil mudhari’, perubahan bentuknya diawal kata dan
diakhir kata . Contoh
No
|
Dhamir
|
F.Mudhori
|
Arti
|
Perub
|
Letak perubahan
|
1
|
هُـوَ
|
يَضْـرِبُ
|
Dia (lk)
sedang/ akan memukul
|
….
|
Akhir
kata
|
2
|
هُمَـا
|
يَضْرِبَـانِ
|
Keduanya
(lk) sedang/ akan memukul
|
ﺎﻥِ. . .
|
Akhir
kata
|
3
|
هُـمْ
|
يَضْرِبُـونَ
|
Mereka
(lk) sedang/ akan memukul
|
.... ون َ
|
Akhir
kata
|
4
|
هِـيَ
|
تَضْـرِبُ
|
Dia (pr)
sedang/ akan memukul
|
تَ….
|
Awal
kata
|
5
|
هُمَـا
|
تَضْرِبانِ
|
Keduanya
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…َانِ
|
Awal dan
akhir
|
6
|
هُـنَّ
|
يَضْـرِبْنَ
|
Mereka
(pr) sedang/ akan memukul
|
يَ…بْنَ
|
Awal dan
akhir
|
7
|
اَنْـتَ
|
تَضْـرِبُ
|
Kamu
(lk) sedang/ akan memukul
|
تَ…
|
Awal
kata
|
8
|
اَنْتُمَـا
|
تَضْـرِبانِ
|
Kalian
(lk) sedang/ akan memukul
|
تَ…َانِ
|
Awal dan
akhir
|
9
|
اَنْتُـم
|
تَضْـرِبُوْنِ
|
Kalian
(lk) sedang/ akan memukul
|
ت…ُوْنَ
|
Awal dan
akhir
|
10
|
اَنْـتِ
|
تَضْـرِبِيْنَ
|
Kamu
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…بِيْنَ
|
Awal dan
akhir
|
11
|
اَنْتُمَـا
|
تَضْـرِبَانِ
|
Kalian
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…َانِ
|
Awal dan
akhir
|
12
|
َانْتُـنَّ
|
تَضْـرِبْنَ
|
Kalian
(pr) sedang/ akan memukul
|
تَ…بْنَ
|
Awal dan
akhir
|
13
|
اَنَـا
|
اَضْـرِبُ
|
Saya
sedang/ akan memukul
|
ا…..
|
Awal
kata
|
14
|
نَحْنُ
|
نَضْـرِبُ
|
Kami,
kita sedang/ akan memukul
|
نَ……
|
Awal
kata
|
ﺗﻐﻄﻴﺔ
A.
KESIMPULAN
Fi’il Mudhari’ adalah yang
menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense) atau
akan terjadi (future tense).
Tanda asli dari fi’il mudhari’ itu
sendiri yaitu apabila permulaannya dimulai dengan huruf mudhara’ah (أ-ن-ي-ت)
Cara membuatnya yaitu Huruf asli dalam Fi’il madhi diberi tambahan
salah satu huruf mudhara’ah, huruf ke dua sukun (mati).
Fi’il Mudhari’ mengalami perubahan
bentuk sesuai dengan jenis dhamir dari fa’il atau pelaku pekerjaan itu. Fi’il
Mudhari’, perubahan bentuknya diawal kata dan diakhir kata .
B.
SARAN
1.
Memahami arti yang lebih clear agar tidak salah paham dalam
penterjemahan.
2.
Agar pembaca lebih berhati – hati dalam melakukan percakapan
maupun penulisan bahasa arab.
ﺑﺒﻠﻴﻮﻏﺮﺍﻓﻴﺎ
Maftuh Ahnan, Metode Belajar Ilmu Shorof, Surabaya,
Terbit Terang,1999.