MAKALAH
PEMASARAN BANK SYARI’AH
“Analisis Persaingan Usaha”
DosenPembimbing
:
Muhammad Afif, S.E.I.
Oleh:
Fiana Afifah Mahsun
Ida Nur Diana
Luthfi Rahardian
Rif’atinAprilia
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. dzat
yang Maha Sempurna, Maha Pencipta dan Maha Penguasa segalanya,
karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini sesuai dengan apa
yang diharapkan yaitu tentang “Analisis Persaingan Usaha”.
Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pemasaran Bank Syari’ah”.
Tidak lupa penulis sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini,
karena penulis sadar sebagai makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan
orang lain dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari–Nya.
Penulis berharap
agar mahasiswa khususnya, dan umumnya dari para pembaca dapat memberikan kritik yang
positif dan saran untuk kesempurnaan Makalah ini.
Lamongan,
05Maret 2016
|
|
Penulis
|
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pesaing ................................................................... 3
B.
Identifikasi Pesaing ................................................................ 3
C.
Menentukan Sasaran Pesaing.................................................. 4
D.
Mengidentifikasi Strategi Pesaing........................................... 5
E.
Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing............................ 7
F.
Identifikasi Reaksi Pesaing .................................................... 9
G.
Strategi Menghadapi Pesaing.................................................. 10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.............................................................................. 15
B.
Saran
....................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana, namun cakupan pesaing aktual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih
luas. Perusahaan
lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh
teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan
positif akan menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban
baik jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan
manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan,
tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan
dan manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan.
Dalam dunia bisnis, persaingan
pasti ada, entah itu bersaing dengan sehat ataupun persaingan yang tidak sehat. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa pesaing
adalah sebagai musuh, tapi menurut penulis pesaing adalah mitra karena dengan
adanya pesaing maka produk yang
dihasilkan suatu perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena
antara perusahaan yang satu dengan yang lain, berlomba-lomba membuat produk
yang berkualitas sehingga tidak kalah dengan perusahaan lain yang pada akhirnya
akan menarik perhatian customer untuk
membeli produk tersebut.
Menghadapi pesaing bukanlah hal yang mudah, perusahaan harus mengetahui
kondisi pesaing baik dalam maupun luarnya agar perusahaan dapat membuat strategi untuk menghadapi
pesaing tersebut. Oleh karena itu, maka disusunlah makalah yang berjudul “Analisis Persaingan
Usaha”.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan hal-hal apa saja yang akan dikaji
oleh penulis. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
1.
Apa Pengertian dari Pesaing?
2.
Bagaimana Mengidentifikasi Pesaing?
3.
Bagaimana Menentukan Sasaran Pesaing?
4.
Bagaimana Mengidentifikasi Strategi Pesaing?
5.
Bagaimana Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing?
6.
Bagaimana Mengidentifikasi Reaksi Pesaing?
7.
Bagaimana Strategi untuk Menghadapi Pesaing?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari dilakukannya penulisan makalah ini selain sebagai
tugas Mata Kuliah Pemasaran Bank Syari’ah juga sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui Definisi dari Pesaing.
2.
Untuk mengetahui Cara Mengidentifikasi Pesaing.
3.
Untuk mengetahui Sasaran Pesaing.
4.
Untuk mengetahui Strategi Pesaing.
5.
Untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Pesaing.
6.
Untuk mengetahui Reaksi Pesaing.
7.
Untuk mengetahui Strategi dalam Menghadapi Pesaing.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Persaingan
Persaingan berasal dari kata “saing” yang berati berlomba atau (mengatasi, dahulu
mendahului), dengan kata lain yakni usaha untuk memperhatikan keunggulan
masing-masing yang dilakukan perseorangan atau badan hukum dalam bidang
perdagangan, produksi, pertahanan dan sebagainya.
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau
menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.[1] Analisis persaingan merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi
apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang
menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan produk kita.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:[2]
1.
Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
2.
Harga yang ditawarkan
3.
Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
4.
Promosi yang dijalankan
5.
Rencana kegiatan pesaing ke depan
B.
Indetifikasi Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan
yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yang lengkap. Pembuatan peta persaingan yang digunakan untuk
melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah
pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh
pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh
kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:[4]
1.
Jenis produk yang ditawarkan
2.
Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
3.
Identifikasi peluang dan ancaman
4.
Identifikasi keunggulan dan kelemahan
C.
Menentukan
Sasaran Pesaing
Pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing terdekat dan pesaing jauh. Pesaing terdekat adalah perusahaan yang mempunyai produk yang hampir sejenis, misal sebuah bank maka pesaing terdekatnya adalah bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing.
Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contoh pesaing
untuk bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya memilki kesamaan dengan
bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money
changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share
yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang
menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan
laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga
mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, maka kita perlu mengetahui laba jangka pendek atau laba
jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk
memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara,
misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar pasar, maka kita perlu mengetahui apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup
besar. Biasanya, meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang
cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Peningkatan market share juga dapat dilakukan
dengan cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang
relatif lebih ren-dah. Hal yang
juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula
dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainnya.
Begitu pula untuk menggaet nasabah milik pesaing, maka
kita perlu meningkatkan mutu produk dengan memberikan berbagai kelebihan baik
itu dari segi pelayanan atau kelebihan lainnya dibanding dengan produk pesaing.
Misalnya bagi hasil yang kompetitif, jumlah jaringan atau teknologi yang
dimiliki, margin yang rendah, dll.[5]
D.
Identifikasi Strategi Pesaing
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya
secara terus menerus, karena pesaing yang cerdik akan mengubah strategi mereka
dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga harus mewaspadai
perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing
mengubah strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan
tersebut.
1.
Strategi pemimpin pasar (Marekt Leader)
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa
pasar sebesar 40%. Perusahaan
yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama,
perusahaan harus menemukan cara untuk mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga
tingkat pasar yang
dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan baik. Ketiga, berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba
meningkatkan pangsa pasarnya meskipun luas pasar tidak berubah.
2.
Strategi penantang pasar
Penantang pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa
pasar sebesar 30%. Tidak
seperti dalam perang di mana musuh sudah jelas, dalam banyak hal perusahaan
bebas menentukan siapa yang akan jadi lawannya.
Pada dasarnya, penyerang dapat memilih salah satu jenis perusahaan :
a.
Perusahaan menyerang pemimpin pasar.
Pilihan ini membawa resiko tinggi, tetapi bisa merupakan strategi yang akan banyak menghasilkan
dan memang benar-benar masuk akal bila si pemimpin pasar ternyata tidak memenuhi kebutuhan pasar dengan sempurna.
b.
Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil
yang kurang berhasil serta
kekurangan dana.
3.
Serangan pengikut pasar
Pengikut pasar adalah perusahaan
yang menguasai pangsa pasar sebesar 20%.
Berikut ini empat strategi umum yang bisa dimanfaatkan :
a.
Pengadaptasi (Adaptor)
Yaitu perusahaan mengambil dan
mengadaptasi/memodifikasi produk market leader.
b.
Peniru (Imitator)
Yaitu perusahaan yang meniru beberapa hal dari
market leader, namun ia masih mempertahankan diferesiasi dalam hal kemasan,
iklan, harga dan lain-lain.
c.
Pengklon (Cloner)
Yaitu perusahaan berusaha
untuk
menyamai atau melebihi
produk, nama dan
pengemasan produk market
leader, dengan
variasi yang ringan.
d.
Pemalsu (Counterfeiler)
Yaitu perusahaan yang meniru bulat-bulat produk dan
kemasan bank pemimpin pasar.
4.
Strategi penggarap relung pasar
Dalam
hampir setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan kecil yang
mengkhususkan diri pada sebagian dari pasar dan menghindari bentrok dengan
perusahaan-perusahaan besar, sehingga tidak diperdulikan oleh perusahaan-perusahaan
tersebut.
Penggarap relung pasar adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar
sebesar 10%.
Perusahaan-perusahaan
jenis ini mencoba masuk ke satu atau lebih celah-celah pasar yang aman dan menguntungan. Satu
relung atau celah pasar yang ideal akan memiliki beberapa ciri sebagai berikut
:[7]
a.
Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa
menguntungkan.
b.
Memiliki potensi untuk berkembang.
c.
Diabaikan oleh perusahaan besar.
d.
Perusahaan memiliki keterampilan dan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan relung pasar tersebut secara efektif.
e.
Perusahaan mampu membela diri dari serangan pesaing besar dengan membina “Goodwill” atas produknya.
E.
Analisis
Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, tentukan kekuatan mereka dan
cari tahu kerentanan mereka. Identifikasi kekuatan dan kelemahan dapat dilakukan
melalui tahap-tahap sebagai berikut:[8]
1.
Mencari dan mengumpulkan
data
tentang segala
sesuatu yang
berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
2.
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing baik itu dalam hal keuangan,
sumber daya manusia, teknologi maupun dalam hal letak/posisi di pasar.
3.
Mengetahui market share yang dikuasai oleh pesaing serta tindakan yang
dilakukan pesaing terhadap pelanggan.
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan
tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan
pemasok. Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan
tersebut antara lain:[9]
1.
Ancaman persaingan segmen yang ketat
Segmen
tertentu menjadi tidak menarik, jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif.
2.
Ancaman pendatang baru
Daya
tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk
dan keluarnya.
3.
Ancaman produk substitusi
Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau
potensial.
4.
Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar
(bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
5.
Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan
harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Sebuah perusahaan perlu informasi tentang kekuatan dan kelemahan pesaing. Kotler menyatakan bahwa sebuah perusahaan
akan menempati satu di antara enam posisi kompetitif didalam pasar
sasaran berikut ini:[10]
1.
Dominan
Perusahaan
ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memliki pilihan strategis yang
luas.
2.
Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa
membahayakan posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka
panjangnya apapun tidakan yang dilakukan oleh pesaing.
3.
Cukup baik
Perusahaan ini
memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas rata-rata
untuk meningkatkan posisinya.
4.
Cukup
Perusahaan
ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk mencapai hasil yang bisa
terus bertahan dalam bisnis. Namun, perusahaan ini ada karena
dibiarkan oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang dibawah rata-rata
untuk meningkatkan posisinya.
5.
Lemah
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk memperbaiki. Perusahaan ini harus
berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6.
Tidak berpeluang
Perusahaan
ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tidak ada peluang untuk
memperbaiki.
F.
Identifikasi Reaksi Pesaing
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan
strategi pesaing dalam merebut segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan
mampu melakukan terobosan baru dalam rangka mengungguli pesaing yang ada.
Adapun bentuk-bentuk reaksi
umum dari para pesaing, yaitu:[11]
1.
Pesaing yang santai, yaitu pesaing yang tidak bereaksi dengan cepat
terhadap tindakan / serangan bank pesaing.
2.
Pesaing selektif, yaitu pesaing yang hanya bereaksi terhadap serangan
tertentu.
3.
Pesaing harimau, yaitu pesaing yang bereaksi dengan gesit dan kuat terhadap
setiap serangan dari pesaing-pesaingnya.
4.
Pesaing stokastik (tak terduga), yaitu pesaing yang tidak menunjukkan pola
reaksi yang dapat diramalkan.
G.
Strategi Menghadapi Pesaing
Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:[12]
1.
Strategi produk
Produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna,
bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen
untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
2.
Strategi penetapan
harga
Harga merupakan suatu strategi bagi
seorang penjual untuk mengadakan pembedaan penawaran produknya dari pesaing,
sehingga penetapan harga adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Penetapan
harga dalam menghadapi pasar, antara lain:
a.
Penetapan harga sama
dengan harga pesaing.
b.
Penetapan harga di
bawah pesaing.
c.
Menetapkan harga di atas harga pesaing
Berapa harga yang ditetapkan untuk suatu
barang, pengusaha (penjual) melihat pada suatu
pangkal tolak, yang disebut orientasi. Ada tiga macam orientasi, antara lain:
a.
Orientasi pada harga
pokok (cost)
Dalam menetapkan harga dengan
orientasi pada harga pokok,
seorang pengusaha selalu menanyakan terlebih dulu berapa harga pokok (biaya pembuatan/harga-beli)-nya
baru kemudian menetapkan harga jualnya.
b.
Orientasi pada
permintaan pasar
Orientasi pada permintaan
pasar terlebih dahulu melihat harga-harga
di pasar dan kekuatan permintaan pasar. Berapakah kira-kira banyaknya barang
yang diperlukan, dan berapakah kira-kira kemampuan untuk membayar. Jika
ditaksir permintaan kuat, maka harga ditetapkan relatif tinggi; jika ditaksir
permintaan lemah, maka harga ditetapkan relatif rendah. Jika permintaan
berbeda-beda kekuatannya atau keinginannya, maka kepada pembeli dapat diberikan
harga yang berbeda-beda, yang disebut harga diskriminasi.
c.
Orientasi pada
persaingan
Orientasi
pada persaingan, yang dilihat
oleh penjual bukannya harga pokok atau permintaan pasar terlebih dahulu,
melainkan berapakah harga yang ditetapkan oleh pesaingnya.
Ada dua cara
yang dapat ditempuh, yaitu mengikuti
saja harga yang sedang berlaku yang dipasang oleh pesaingnya artinya tinggal meniru
saja atau harga yang ditetapkan
lebih rendah daripada yang ditawarkan/ditetapkan oleh pesaingnya.
d.
Kombinasi
Yaitu melihat
kepada ketiga-tiganya, baik biaya pembuatannya, permintaan pasar, maupun
persaingan yang ada.
3.
Strategi promosi
Promosi
dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive)
atau membujuk. Sifat membujuk dapat dilakukan dengan cara:
a.
Model retorika
Merupakan suatu model/cara seseorang berbicara
dihadapan
suatu kelompok,
misalnya berpidato dihadapan umum, salesman produk kepada pembeli.
b.
Model propaganda
Suatu cara untuk
mencari pendukung oleh seseorang atau lembaga, cara ini dilakukan dengan:
1)
Rhetoric, memanipulasi
kata-katanya menjadi menarik.
2)
Atmosphere, yaitu
suasana senang yang diciptakan sehingga memberikan dorongan agar mau mengikuti atau menerima
apa yang dikatakan.
3)
Event, yaitu suatu kejadian
yang digunakan sebagai alat propaganda agar dapat menimbulkan kesan yang sulit
dilupakan.
c.
Model negoisasi
Suatu
perundingan antara seseorang negosiator dengan negosiator lainnya saling
berhadapan. Masing-masing berusaha untuk mengusahakan pihaknya.
4.
Strategi distribusi
Untuk menyalurkan barang-barang
konsumsi ada beberapa jenis saluran distribusi yang dapat dipergunakan, yaitu:
a.
Zero Stage: Manufacture
Direct to Consumer (Saluran Distribusi Langsung ke Konsumen)
b.
One Stage: Manufacture To
Retailer To Consumer (Saluran Distribusi Produsen ke Pengencer ke Konsumen)
c.
Two Stage: Manufacture
to Retailer to Consumer (Produsen ke Pedagang Besar ke Pengencer ke Konsumen)
d.
Three Stage:
Manufacture to Agent to Whole seller to Retailer to Consumer (Saluran Melalui Agen)
Bila ada lawan yang menduduki daerah pemasaran tertentu, maka ada lima
strategi penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :[13]
1.
Serangan Frontal (Frontal Attack)
Penyerang dikatakan melakukan serangan frontal bila ia mengerahkan massa
dan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan. Ia lebih menyerang kekuatan
lawan daripada titik kelemahan lawan.
2.
Serangan Samping (Flanking Attack)
Penyerang bersikap seolah-olah akan menyerang bagian yang kuat, sehingga
lawan mengerahkan semua daya ke bagian tersebut, namun serangan yang
sesungguhnya akan diarahkan pada bagian sayap atau belakang.
3.
Serangan Mengepung (Encirclement Attack)
Serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan.
Manuver mengepung ini dijalankan dengan serangan besar-besaran terhadap berbagai
front, sehingga lawan harus melindungi bagian depan, samping dan belakang pada
saat bersamaan.
4.
Serangan Melambung (Bypass
Attack)
Serangan jenis ini adalah strategi menyerang secara tidak langsung serta menjauhkan diri dari setiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran
pesaing.
5.
Serangan Gerilya (Guerilla Attack)
Serangan gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan terputus-putus pada berbagai wilayah lawan.
Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang
dapat digunakan antara lain:[14]
1.
Pertahanan frontal
Pertahanan
frontal adalah pertahanan dari segala penjuru. Untuk pertahanan ini diperlukan
kekuatan sumber daya yang cukup besar. Tujuannya agar pesaing tidak dapat
melakukan serangan paling tidak untuk sementara waktu.
2.
Pertahanan samping
Pertahanan
samping adalah pertahanan untuk menutupi kelemahan yang dimiliki
agar tidak diserang
oleh pesaing. Kelemahan harus
segera
untuk ditutupi, jangan tunggu sampai diserang pesaing duluan.
3.
Pertahanan
menyerang lebih dulu
Pertahanan
menyerang lebih dulu merupakan pertahanan dimana perusahaan harus menyerang
lebih dahulu ke pesaing. Tujuannya adalah agar pesaing menjadi salah langkah
untuk melakukan serangan pada perusahaan kita atau bahkan pesaing mungkin akan
membatalkan serangannya.
4.
Pertahanan
menyerang balik
Pertahanan
ini dilakukan setelah terjadi serangan dari pihak lawan, jadi agar kita tidak
kalah maka kita sebaiknya melakukan penyerangan balik.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau
menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan
menganalisa atau mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak
pesaing atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan
produk kita.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
1.
Kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk
2.
Harga yang ditawarkan
3.
Saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki
4.
Promosi yang dijalankan
5.
Rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka
perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara:
1.
Mengidentifikasikan pesaing
2.
Menentukan sasaran pesaing
3.
Identifikasi strategi pesaing
4.
Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
5.
Identifikasi reaksi pesaing
6.
Strategi menghadapi pesaing
Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan
sasaran yang diinginkan pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan
mengeluarkan strategi-strategi yang dapat mematahkan strategi pesaing kita.
Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1.
Strategi produk
2.
Strategi penetapan
harga
3.
Strategi promosi
4.
Strategi distribusi
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi
sebagai berikut:
1.
Strategi pemimpin pasar
2.
Strategi penantang pasar
3.
Strategi pengikut pasar
4.
Strategi relung pasar
Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima
cara, yaitu :
1.
Serangan frontal
2.
Serangan samping
3.
Serangan pengepungan
4.
Serangan melambung
5.
Serangan gerilya
Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan
paling tidak ada empat cara:
1.
Pertahanan frontal
2.
Pertahanan samping
3.
Pertahanan menyerang lebih dulu
4.
Pertahanan menyerang balik
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal
diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menetukan dengan baik
strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan
berkembang ditengah-tengah persaingannya.
B.
Saran
1.
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya harus mempertimbangkan situasi
dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau
lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang
dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
2.
Sudah selayaknya perusahaan memiliki strategi pemasarannya
sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
3.
Penentuan
strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan perusahaan besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam
pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan strategi tertentu,
yang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya,
bukanlah menjadi sesuatu yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan
strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan
lebih baik dari pada perusahaan besar.
DAFTAR
PUSTAKA
Adi zhy, Posisi
Pesaing dan Strategi Pemasaran, dalam http://ad1lovezhy.blog spot.co.id/2013/03/posisi-pesaing-strategy-pemasaran.html?m=1
(diakses 07 Maret 2016)
Anonim,
Strategi Pemasaran dalam Menghadapi
Persaingan Pasar Bebas, dalam http//:dayuncepok.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pemasaran-dalam-mengha
dapi.html?m=1
(diakses 10 Maret 2016)
Borby Anzhen, Ancaman
Persaingan, dalam http://anzhenz.blogspot.co.id/2010/ 10/artikel-ancaman-persaingan.html?m=1
(diakses 07 Maret 2016)
Herry Susanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah, Bandung, Pustaka Setia, 2013
Indra, Analisis Situasi Pasar dan Analisis Pesaing,
dalam http://indraputrabintan. blogspot.co.id/
2013/03/analisis-situasi-pasar-dan-analisis.html?=1 (diakses 06 Maret 2016)
Kasmir, Pemasaran
Bank, Jakarta, Kencana, 2010
Muhammad hafidz,
Strategi Pemasaran dalam berbagai posisi persaingan, dalam http://kerajaanberbagi.blogspot.co.id/2012/06/strategi-pemasaran-dalam-ber
bagai. html?m=1 (diakses 07 Maret 2016)
[1] Indra, Analisis Situasi Pasar dan Analisis Pesaing,
dalam http://indraputrabintan.blogspot.co.id/
2013/03/analisis-situasi-pasar-dan-analisis.html?=1 (diakses 06 Maret 2016)
[6] Herry
sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen
Pemasaran Bank Syari’ah (Bandung: Pustaka Setia, 2013), 340
[7] Adi zhy, Posisi Pesaing dan Strategi
Pemasaran, dalam http://ad1lovezhy.blogspot.co.id/2013/
03/posisi-pesaing-strategy-pemasaran.html?m=1 (diakses 07 Maret 2016)
[9] Borby Anzhen,
Ancaman Persaingan, dalam http://
anzhenz.blogspot.co.id/2010/10/artikel-ancaman-persaingan.html?m=1 (diakses 07
Maret 2016)
[10] Muhammad
hafidz, Strategi Pemasaran dalam berbagai
posisi persaingan, dalam http://kerajaanberbagi.blogspot.co.id/2012/06/strategi-pemasaran-dalam-berbagai.html?m=1
(diakses 07 Maret 2016)
[12] Anonim, Strategi
Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan Pasar Bebas, dalam http//:dayun
cepok.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pemasaran-dalam-menghadapi.htmlm=1
(diakses 10 Maret 2016)