Dari berbagai macam instrumen kebjakan moneter,
manakah yang paling manjur dalam mengatasi permasalahan ekonomi? Mengapa?
Jawab
:
Nama : Rif’atin Aprilia
NIM : 2013 0232 9053
Berdasarkan
jenis instrumen kebijakan Moneter, maka menurut saya yang paling ampuh dalam
mengatasi permasalahan ekonomi adalah instrumen
Kebijakan Moneter Kuantitatif yang merupakan kebijakan moneter yang bertujuan untuk
mempengaruhi penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian dengan
menggunakan instrument terukur seperti Open Market Operation (OMO), Discount
Rate (DR) dan Reserve Requirement (RR).
Kebijakan
moneter kuantitatif ini sifatnya lebih terukur dan terarah dibanding kebijakan
moneter kualitatif.
Misalnya
arah kebijakannya adalah untuk mengurangi JUB,
dengan kebijakan OMO yakni misal dengan menaikkan suku bunga SBI, maka
hal tersebut akan direspon positif. Artinya, perbankan harus segera merespon
kenaikan rSBI agar perbankan tidak kehilangan nasabah karena beralih ke SBI
yang menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dan memiliki jaminan resiko jadi
perbankan akan membeli surat berharga dari bank sentral yang kemudian cadangan
bank-bank akan berkurang sehingga kemampuan bank-bank memberi pinjaman menurun
dan JUB akan berkurang. Atau kebijakan DR yakni dengan memberikan tingkat diskonto
yang lebih tinggi, maka perbankan akan mengurangi permintaan kredit dari bank
sentral yang pada akhirnya akan mengurangi kemampuan perbankan memberikan
pinjaman, akibatnya JUB berkurang. Begitupun dengan kebijakan RR.
Jadi
dengan instrument kebijakan moneter kuantitatif itu arah kebijakannya lebih
mudah ditangkap oleh para pelaku ekonomi.
Sedangkan
instrument kebijakan moneter kualitatif itu tergantung pada para pelaku yang
diberi himbauan/arahan. Karena hanya bersifat himbauan maka hasilnya akan ada
yang mengikuti dan ada yang menolak untuk mengikuti. Dan jika hasilnya lebih
banyak yang menolak, maka hal tersebut akan bertolak belakang dengan tujuan
kebijakan tersebut. Misalnya tujuannya adalah untuk mengurangi JUB yakni dengan
menghimbau agar berhati-hati dalam menyalurkan kredit, dan jika hasilnya banyak
perbankan yang malah banyak menyalurkan kredit maka hal tersebut akan menambah
JUB.
Jadi
menurut saya yang paling ampuh dalam mengatasi permasalahan ekonomi adalah instrumen Kebijakan Moneter Kuantitatif.
Instrumen Kebijakan Moneter Kualitatif disini saya katakan kurang ampuh dibanding instrumen Kebijakan Moneter Kuantitatif bukan berarti instrumen kebijakan moneter kualitatif tidak usah digunakan atau tidak perlu digunakan, melainkan tetap dapat digunakan, karna semua kebijakan mempunyai peran dan pengaruhnya masing-masing.